Pada
posting-an sebelumnya telah dibahas mengenai pengertian dan sejarah dari
kesehatan mental. Dan sekarang saya akan membahas “Hubungan Antara Kesehatan Mental Dan Sosial Support”. Namun sebelumnya
akan dibahas terlebih dahulu teori mengenai sosial support (dukungan sosial)
agar kita mendapatkan lebih banyak ilmu dan dapat menarik kesimpulan apa sih hubungan
antara kesehatan mental dan sosial support ? ^^
A.
PENGERTIAN
SOSIAL SUPPORT (DUKUNGAN SOSIAL)
Istilah
dukungan dapat berarti bantuan atau sokongan yang diterima seseorang dari orang
lain. Dukungan ini biasanya diperoleh dari lingkungan sosial yaitu orang-orang
terdekat, termasuk didalamnya adalah anggota keluarga, orang tua, dan teman.
v Gottlieb
(dikutip oleh Muluk, 1996) menjelaskan bahwa dukungan sosial terdiri dari
informasi atau nasehat verbal dan nonverbal, bantuan nyata, atau tindakan yang
diberikan oleh keakraban sosial atau yang didapat karena kehadiran orang yang
mendukung serta hal ini mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku
penerima.
v House
(dalam Smet, 1994, h. 234-235), menjelaskan dukungan sosial sebagai persepsi
seseorang terhadap dukungan potensial yang diterima dari lingkungan, dukungan
sosial tersebut mengacu pada kesenangan yang dirasakan sebagai penghargaan akan
kepedulian serta pemberian bantuan dalam konteks hubungan yang akrab.
v Cobb
& Wills (dalam Sarafino, 1994) mendefinisikan dukungan sosial sebagai suatu
bentuk kenyamanan, pengertian, penghargaan atau bantuan yang diterima individu
dari orang lain atau kelompok. Menurut
Cobb, dkk. (dalam Sarafino, 1998) sumber utama dukungan sosial adalah dukungan
yang berasal dari anggota keluarga, teman dekat, rekan kerja, saudara dan
tetangga.
v Veiel
dan Baumann (1992) berpendapat bahwa dukungan
sosial merupakan suatu fenomena yang menarik dalam lingkup ilmu psikologi
karena secara potensial dapat membantu memahami hubungan antara individu dengan
lingkungan sosialnya. Hubungan ini melibatkan berbagai aspek dukungan yang
diterima individu atau komunitas sosial dari orang lain atau lingkungan sosial
lain yang lebih luas. Dengan demikian, secara umum dukungan sosial telah
dianggap sebagai sesuatu yang menguntungkan baik langsung atau tidak langsung
terhadap kualitas hubungan sosial
v Menurut
Jacobson (dalam Orford, 1992) dukungan sosial adalah suatu bentuk tingkah laku
yang menumbuhkan perasaan nyaman dan membuat individu percaya bahwa ia
dihormati, dihargai, dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberikan
perhatian dan keamanan.
B.
JENIS
DUKUNGAN SOSIAL
Cohen
dan Mc Kay; Wills (1984, dalam Sarafino, 1994, h.103) membedakan lima jenis
dukungan sosial antara lain :
1) Dukungan emosional,
yaitu dukungan yang melibatkan ekspresi dari empati, kepedulian, dan perhatian
kepada orang lain. Dukungan ini dapat memberikan perasaan nyaman dan aman,
perasaan yang dimiliki dan dicintai dalam situasi-situasi stres yang dirasakan
seseorang.
2) Dukungan penghargaan,
yaitu dukungan yang terjadi lewat ungkapan penghargaan positif kepada orang
lain, dorongan maju atau persetujuan dengan pendapat dan perasaan individu,
serta adanya perbandingan positif dari individu dengan orang lain. Dukungan ini
memberikan perasaan berharga bagi seseorang yang menganggap bahwa dirinya
memiliki kemampuan berbeda dari orang lain sehingga menimbulkan rasa percaya
diri pada individu tersebut.
3) Dukungan instrumental,
yaitu dukungan yang berupa pemberian bantuan secara langsung seperti, bantuan
materi atau uang, dll.
4) Dukungan informasi,
yaitu dukungan yang terdiri dari pemberian nasehat, arahan, saran, atau umpan
balik mengenai apa yang dilakukan oleh orang lain.
5) Dukungan dari jaringan
sosial, yaitu dukungan yang menimbulkan
perasaan memiliki pada individu karena ia menjadi anggota di dalam kelompok. Dalam
hal ini individu dapat membagi minat serta aktivitas sosialnya, sehingga
individu merasa dirinya dapat diterima oleh kelompok tersebut.
C.
SUMBER-SUMBER
DUKUNGAN SOSIAL
Sumber-sumber
dukungan sosial banyak diperoleh individu dari lingkungan sekitarnya. Namun
perlu diketahui seberapa banyak sumber dukungan sosial ini efektif bagi
individu yang memerlukan. Sumber dukungan sosial merupakan aspek paling penting
untuk diketahui dan dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut,
seseorang akan tahu kepada siapa individu akan mendapatkan dukungan sosial
sesuai dengan situasi dan keinginannya yang spesifik, sehingga dukungan sosial
memiliki makna yang berarti bagi kedua belah pihak. Menurut Rook & Dooley
(1985) ada dua sumber dukungan sosial, yaitu :
1)
Sumber
Artifisial
Dukungan sosial
artifisial adalah dukungan sosial yang dirancang ke dalam kebutuhan primer
seseorang, misalnya dukungan sosial akibat bencana alam melalui berbagai
sumbangan sosial.
2)
Sumber
Natural
Dukungan sosial yang
natural diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupannya secara
spontan dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, misalnya anggota
keluarga, teman dekat atau relasi. Dukungan sosial ini bersifat non-formal.
D.
KOMPONEN
DUKUNGAN SOSIAL
Weiss
(dalam Cutrona dkk, 1994) membagi dukungan sosial ke dalam enam bagian yang
berasal dari hubungan dengan individu lain, yaitu : guidance, reliable alliance, attachment, reassurance of worth, social
integration, dan opportunity to provide nurturance. Komponen-komponen itu
sendiri dikelompokkan ke dalam 2 bentuk, yaitu instrumental support dan
emotional support. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai enam komponen
dukungan sosial dari Weiss (dalam Cutrona, 1994):
a. Instrumental
Support
1)
Reliable
alliance
Yang dimaksud dengan
reliable alliance disini adalah pengetahuan yang dimiliki individu bahwa ia
dapat mengandalkan bantuan yang nyata ketika dibutuhkan. Individu yang menerima
bantuan ini akan merasa tenang karena ia menyadari ada orang yang dapat diandalkan
untuk menolongnya bila ia menghadapi masalah dan kesulitan.
2)
Guidance
Guidance (bimbingan)
adalah dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat
dipercaya. Dukungan ini juga dapat berupa pemberian feedback (umpan balik) atas
sesuatu yang telah dilakukan individu (Sarafino, 1998). 6
b. Emotional
Support
Yang termasuk di
dalamnya yaitu : reassurance of worth,
attachment, social integration, dan opportunity to provide nurturance.
1)
Reassurance
of worth
Dukungan sosial ini
berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap kemampuan dan kualitas individu
(Cutrona, dkk., 1984). Dukungan ini akan membuat individu merasa dirinya
diterima dan dihargai. Contoh dari dukungan ini misalnya memberikan pujian
kepada individu karena telah melakukan sesuatu dengan baik.
2)
Attachment
Dukungan ini berupa
pengekspresian dari kasih sayang dan cinta yang diterima individu (Cutrona,
dkk., 1984) yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang menerima.
Kedekatan dan intimacy merupakan bentuk dari dukungan ini karena kedekatan dan
intimacy dapat memberikan rasa aman.
3)
Social
Integration
Cutrona, dkk. (1984)
dikatakan dukungan ini berbentuk kesamaan minat dan perhatian serta rasa
memiliki dalam suatu kelompok.
4)
Opportunity
to provide nurturance
Dinyatakan bahwa
dukungan ini berupa perasaan individu bahwa ia dibutuhkan oleh orang lain.
E.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN SOSIAL
Tidak
semua orang mendapatkan dukungan sosial seperti yang diharapkannya. Setidaknya
ada 3 faktor yang menyebabkan seseorang menerima dukungan (Sarafino, 1994) :
1)
Potensi
Penerima
Dukungan Tidak mungkin
seseorang memperoleh dukungan sosial seperti yang diharapkannya jika dia tidak
sosial, tidak pernah menolong orang lain, dan tidak membiarkan orang lain
mengetahui bahwa dia sebenarnya memerlukan pertolongan. Beberapa orang tidak
perlu assertive untuk meminta bantuan orang lain, atau merasa bahwa mereka
seharusnya tidak tergantung dan menyusahkan orang lain.
2)
Potensi
Penyedia
Dukungan Seseorang yang
seharusnya menjadi penyedia dukungan bisa saja tidak mempunyai sesuatu yang
dibutuhkan orang lain, atau mungkin mengalami stress sehingga tidak memikirkan
orang lain, atau bisa saja tidak sadar akan kebutuhan orang lain.
3)
Komposisi
dan Struktur Jaringan Sosial
Maksud dari jaringan
sosial adalah hubungan yang dimiliki individu dengan orang-orang dalam keluarga
dan lingkungannya. Hubungan ini dapat bervariasi dalam ukuran (jumlah orang
yang sering berhubungan dengan individu), frekuensi hubungan (seberapa sering
individu bertemu dengan orang-orang tersebut), komposisi (apakah orang-orang
tersebut keluarga, teman, rekan kerja, dan sebagainya), dan kedekatan hubungan.
Setelah
kita mengetahui teori atau penjelasan mengenai Social Support (dukungan sosial)
diatas, nah sekarang saya akan membahas mengenai “hubungan antara kesehatan mental dan social support.”
Secara
umum pengertian dari kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat sera lingkungan tempat ia
hidup. Sedangkan, dukungan sosial adalah suatu bentuk tingkah laku yang
menumbuhkan perasaan nyaman dan membuat individu percaya bahwa ia dihormati,
dihargai, dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberikan perhatian dan
keamanan. Keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan satu sama lain.
Dukungan
sosial sangat diperlukan oleh setiap individu di dalam setiap siklus hidupnya. Dukungan
sosial akan semakin dibutuhkan pada seseorang sedang menghadapi masalah atau
sakit yang dialaminya. Dukungan sosial juga dapat berfungsi sebagai strategi
preventif untuk mengurangi stres dan konsekuensi negatifnya. Dukungan sosial
mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau ketersedian bantuan
kepada seseorang dari orang lain atau suatu kelompok menyampaikan empat bentuk
dukungan sosial, yaitu dukungan emosional dan penghargaan, dukungan
instrumental, dukungan informasional, serta dukungan jaringan sosial. Tidak
semua tipe dari dukungan sosial bersama-sama melindungi individu terhadap
stres. Perbedaan peristiwa yang menimbulkan stres menciptakan kebutuhan yang
berbeda, dan dukungan sosial akan paling efektif jika sesuai dengan
kebutuhannya.
Sebagai
contoh, jika seseorang sedang mengalami stres maka harus segera ditanggulangi
agar stres tersebut tidak menyebabkan depresi atau hal yang paling terburuk lainnya,
contoh : bunuh diri. Oleh karena itu, harus kita cari faktor lain yang penting
dalam hubungan stres dan depresi tersebut. Salah faktor lain dalam hubungan
tersebut adalah dukungan sosial (social
support). Ada bukti bahwa individu yang memiliki teman-teman yang akrab
akan kurang mengalami depresi bila mereka mengalami stres. Akan tetapi, perlu
diperhatikan juga bahwa tidak hanya banyaknya teman yang dimiliki individu yang
akan mempengaruhi kemungkinan depresi, tetapi yang terpenting adalah kuallitas
dari hubungan tersebut.
Individu
yang memperoleh dukungan sosial kecil kemungkinan akan mengalami depresi,
tetapi kita tidak mengetahui bangaimana prose dukungan sosial itu melindungi
seseorang dari kemungkinan depresi. Salah satu kemungkinan adalah
peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stres kurang dialami jika dapat
dibicarakan bersama dengan orang lain (keluarga atau teman). Dengan demikian,
tidak adanya dukungan sosial dapat menyebabkan depresi dan juga memperpanjang masa
depresi tersebut.
v Pengaruh Dukungan
Sosial Terhadap Kesehatan Mental Individu
Dalam
Sarason (1987) dikatakan bahwa individu dengan dukungan sosial yang tinggi
memiliki pengalaman hidup yang lebih baik, harga diri yang lebih tinggi, serta
memiliki pandangan yang lebih positif terhadap kehidupan dibandingkan individu
dengan dukungan sosial yang rendah. Sehingga jika semua itu berjalan dengan
baik, maka kesehatan mental seseorang akan tidak akan mengalami gangguan.Sebaliknya,
dukungan sosial yang rendah berhubungan dengan locus of control yang eksternal, menyebabkan adanya ketidakpuasan
hidup dan adanya hambatan-hambatan dalam melakukan tugas-tugas dan pekerjaan
sehari-hari. Sehingga dapat menyebakan gangguan dalam kesehatan mental seseorang.
House (dalam Quick & Quick, 1984) membagi fungsi atau pengaruh dukungan
sosial ke dalam 3 bagian, yaitu :
1) Dukungan
sosial dapat mempengaruhi stres secara langsung dengan mengubah tuntutan atau
mengubah respon terhadap tuntutan.
2) Dukungan
sosial juga dapat mempengaruhi keadaan jasmani individu dengan meningkatkan kesehatan
fisik dan psikologis.
3) Dukungan
sosial dapat menghalangi atau menahan efek negatif dari stres terhadap
kesehatan individu.
SUMBER
REFERENSI :
Semiun,
Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 2.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Efendi,
Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawaran
Kesehatan Komunitas. Jakarta : Penerbit Salemba medika.
Satiadrma,
Monty P., dkk (2004). Jurnal Provitae.
Jakarta : Obor Indonesia.
Nurmalasari,
Yanni. (2007). Hubungan Antara Dukungan
Sosial Dengan Harga Diri Pada Remaja Penderita Penyakit Lupus. Jurnal
Psikologi Universitas Gunadarma, Vol. 1, 4-6. Diperoleh dari : http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2007/Artikel_10502263.pdf