Rabu, 29 April 2015

#Kesmen [Tugas 2] HUBUNGAN ANTARA KESEHATAN MENTAL DAN SOCIAL SUPPORT

Pada posting-an sebelumnya telah dibahas mengenai pengertian dan sejarah dari kesehatan mental. Dan sekarang saya akan membahas “Hubungan Antara Kesehatan Mental Dan Sosial Support”. Namun sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu teori mengenai sosial support (dukungan sosial) agar kita mendapatkan lebih banyak ilmu dan dapat menarik kesimpulan apa sih hubungan antara kesehatan mental dan sosial support ? ^^
A.    PENGERTIAN SOSIAL SUPPORT (DUKUNGAN SOSIAL)
   Istilah dukungan dapat berarti bantuan atau sokongan yang diterima seseorang dari orang lain. Dukungan ini biasanya diperoleh dari lingkungan sosial yaitu orang-orang terdekat, termasuk didalamnya adalah anggota keluarga, orang tua, dan teman.
v  Gottlieb (dikutip oleh Muluk, 1996) menjelaskan bahwa dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan nonverbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau yang didapat karena kehadiran orang yang mendukung serta hal ini mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku penerima.
v  House (dalam Smet, 1994, h. 234-235), menjelaskan dukungan sosial sebagai persepsi seseorang terhadap dukungan potensial yang diterima dari lingkungan, dukungan sosial tersebut mengacu pada kesenangan yang dirasakan sebagai penghargaan akan kepedulian serta pemberian bantuan dalam konteks hubungan yang akrab.
v  Cobb & Wills (dalam Sarafino, 1994) mendefinisikan dukungan sosial sebagai suatu bentuk kenyamanan, pengertian, penghargaan atau bantuan yang diterima individu dari orang lain atau kelompok.  Menurut Cobb, dkk. (dalam Sarafino, 1998) sumber utama dukungan sosial adalah dukungan yang berasal dari anggota keluarga, teman dekat, rekan kerja, saudara dan tetangga.
v  Veiel dan  Baumann (1992) berpendapat bahwa dukungan sosial merupakan suatu fenomena yang menarik dalam lingkup ilmu psikologi karena secara potensial dapat membantu memahami hubungan antara individu dengan lingkungan sosialnya. Hubungan ini melibatkan berbagai aspek dukungan yang diterima individu atau komunitas sosial dari orang lain atau lingkungan sosial lain yang lebih luas. Dengan demikian, secara umum dukungan sosial telah dianggap sebagai sesuatu yang menguntungkan baik langsung atau tidak langsung terhadap kualitas hubungan sosial
v  Menurut Jacobson (dalam Orford, 1992) dukungan sosial adalah suatu bentuk tingkah laku yang menumbuhkan perasaan nyaman dan membuat individu percaya bahwa ia dihormati, dihargai, dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberikan perhatian dan keamanan.

B.     JENIS DUKUNGAN SOSIAL
Cohen dan Mc Kay; Wills (1984, dalam Sarafino, 1994, h.103) membedakan lima jenis dukungan sosial antara lain :
1)    Dukungan emosional, yaitu dukungan yang melibatkan ekspresi dari empati, kepedulian, dan perhatian kepada orang lain. Dukungan ini dapat memberikan perasaan nyaman dan aman, perasaan yang dimiliki dan dicintai dalam situasi-situasi stres yang dirasakan seseorang.
2)    Dukungan penghargaan, yaitu dukungan yang terjadi lewat ungkapan penghargaan positif kepada orang lain, dorongan maju atau persetujuan dengan pendapat dan perasaan individu, serta adanya perbandingan positif dari individu dengan orang lain. Dukungan ini memberikan perasaan berharga bagi seseorang yang menganggap bahwa dirinya memiliki kemampuan berbeda dari orang lain sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada individu tersebut.
3)    Dukungan instrumental, yaitu dukungan yang berupa pemberian bantuan secara langsung seperti, bantuan materi atau uang, dll.
4)    Dukungan informasi, yaitu dukungan yang terdiri dari pemberian nasehat, arahan, saran, atau umpan balik mengenai apa yang dilakukan oleh orang lain.
5)    Dukungan dari jaringan sosial, yaitu dukungan yang menimbulkan perasaan memiliki pada individu karena ia menjadi anggota di dalam kelompok. Dalam hal ini individu dapat membagi minat serta aktivitas sosialnya, sehingga individu merasa dirinya dapat diterima oleh kelompok tersebut.

C.    SUMBER-SUMBER DUKUNGAN SOSIAL
Sumber-sumber dukungan sosial banyak diperoleh individu dari lingkungan sekitarnya. Namun perlu diketahui seberapa banyak sumber dukungan sosial ini efektif bagi individu yang memerlukan. Sumber dukungan sosial merupakan aspek paling penting untuk diketahui dan dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut, seseorang akan tahu kepada siapa individu akan mendapatkan dukungan sosial sesuai dengan situasi dan keinginannya yang spesifik, sehingga dukungan sosial memiliki makna yang berarti bagi kedua belah pihak. Menurut Rook & Dooley (1985) ada dua sumber dukungan sosial, yaitu :
1)      Sumber Artifisial
Dukungan sosial artifisial adalah dukungan sosial yang dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang, misalnya dukungan sosial akibat bencana alam melalui berbagai sumbangan sosial.
2)      Sumber Natural
Dukungan sosial yang natural diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupannya secara spontan dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, misalnya anggota keluarga, teman dekat atau relasi. Dukungan sosial ini bersifat non-formal.

D.     KOMPONEN DUKUNGAN SOSIAL
Weiss (dalam Cutrona dkk, 1994) membagi dukungan sosial ke dalam enam bagian yang berasal dari hubungan dengan individu lain, yaitu : guidance, reliable alliance, attachment, reassurance of worth, social integration, dan opportunity to provide nurturance. Komponen-komponen itu sendiri dikelompokkan ke dalam 2 bentuk, yaitu instrumental support dan emotional support. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai enam komponen dukungan sosial dari Weiss (dalam Cutrona, 1994):
a.       Instrumental Support
1)      Reliable alliance
Yang dimaksud dengan reliable alliance disini adalah pengetahuan yang dimiliki individu bahwa ia dapat mengandalkan bantuan yang nyata ketika dibutuhkan. Individu yang menerima bantuan ini akan merasa tenang karena ia menyadari ada orang yang dapat diandalkan untuk menolongnya bila ia menghadapi masalah dan kesulitan.
2)      Guidance
Guidance (bimbingan) adalah dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Dukungan ini juga dapat berupa pemberian feedback (umpan balik) atas sesuatu yang telah dilakukan individu (Sarafino, 1998). 6

b.      Emotional Support
Yang termasuk di dalamnya yaitu : reassurance of worth, attachment, social integration, dan opportunity to provide nurturance.
1)      Reassurance of worth
Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap kemampuan dan kualitas individu (Cutrona, dkk., 1984). Dukungan ini akan membuat individu merasa dirinya diterima dan dihargai. Contoh dari dukungan ini misalnya memberikan pujian kepada individu karena telah melakukan sesuatu dengan baik.
2)      Attachment
Dukungan ini berupa pengekspresian dari kasih sayang dan cinta yang diterima individu (Cutrona, dkk., 1984) yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang menerima. Kedekatan dan intimacy merupakan bentuk dari dukungan ini karena kedekatan dan intimacy dapat memberikan rasa aman.
3)      Social Integration
Cutrona, dkk. (1984) dikatakan dukungan ini berbentuk kesamaan minat dan perhatian serta rasa memiliki dalam suatu kelompok.
4)      Opportunity to provide nurturance
Dinyatakan bahwa dukungan ini berupa perasaan individu bahwa ia dibutuhkan oleh orang lain.

E.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN SOSIAL
Tidak semua orang mendapatkan dukungan sosial seperti yang diharapkannya. Setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan seseorang menerima dukungan (Sarafino, 1994) :
1)      Potensi Penerima
Dukungan Tidak mungkin seseorang memperoleh dukungan sosial seperti yang diharapkannya jika dia tidak sosial, tidak pernah menolong orang lain, dan tidak membiarkan orang lain mengetahui bahwa dia sebenarnya memerlukan pertolongan. Beberapa orang tidak perlu assertive untuk meminta bantuan orang lain, atau merasa bahwa mereka seharusnya tidak tergantung dan menyusahkan orang lain.
2)      Potensi Penyedia
Dukungan Seseorang yang seharusnya menjadi penyedia dukungan bisa saja tidak mempunyai sesuatu yang dibutuhkan orang lain, atau mungkin mengalami stress sehingga tidak memikirkan orang lain, atau bisa saja tidak sadar akan kebutuhan orang lain.
3)      Komposisi dan Struktur Jaringan Sosial
Maksud dari jaringan sosial adalah hubungan yang dimiliki individu dengan orang-orang dalam keluarga dan lingkungannya. Hubungan ini dapat bervariasi dalam ukuran (jumlah orang yang sering berhubungan dengan individu), frekuensi hubungan (seberapa sering individu bertemu dengan orang-orang tersebut), komposisi (apakah orang-orang tersebut keluarga, teman, rekan kerja, dan sebagainya), dan kedekatan hubungan.

Setelah kita mengetahui teori atau penjelasan mengenai Social Support (dukungan sosial) diatas, nah sekarang saya akan membahas mengenai hubungan antara kesehatan mental dan social support.
Secara umum pengertian dari kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat sera lingkungan tempat ia hidup. Sedangkan, dukungan sosial adalah suatu bentuk tingkah laku yang menumbuhkan perasaan nyaman dan membuat individu percaya bahwa ia dihormati, dihargai, dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberikan perhatian dan keamanan. Keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan satu sama lain.
Dukungan sosial sangat diperlukan oleh setiap individu di dalam setiap siklus hidupnya. Dukungan sosial akan semakin dibutuhkan pada seseorang sedang menghadapi masalah atau sakit yang dialaminya. Dukungan sosial juga dapat berfungsi sebagai strategi preventif untuk mengurangi stres dan konsekuensi negatifnya. Dukungan sosial mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau ketersedian bantuan kepada seseorang dari orang lain atau suatu kelompok menyampaikan empat bentuk dukungan sosial, yaitu dukungan emosional dan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasional, serta dukungan jaringan sosial. Tidak semua tipe dari dukungan sosial bersama-sama melindungi individu terhadap stres. Perbedaan peristiwa yang menimbulkan stres menciptakan kebutuhan yang berbeda, dan dukungan sosial akan paling efektif jika sesuai dengan kebutuhannya.
Sebagai contoh, jika seseorang sedang mengalami stres maka harus segera ditanggulangi agar stres tersebut tidak menyebabkan depresi atau hal yang paling terburuk lainnya, contoh : bunuh diri. Oleh karena itu, harus kita cari faktor lain yang penting dalam hubungan stres dan depresi tersebut. Salah faktor lain dalam hubungan tersebut adalah dukungan sosial (social support). Ada bukti bahwa individu yang memiliki teman-teman yang akrab akan kurang mengalami depresi bila mereka mengalami stres. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga bahwa tidak hanya banyaknya teman yang dimiliki individu yang akan mempengaruhi kemungkinan depresi, tetapi yang terpenting adalah kuallitas dari hubungan tersebut.
Individu yang memperoleh dukungan sosial kecil kemungkinan akan mengalami depresi, tetapi kita tidak mengetahui bangaimana prose dukungan sosial itu melindungi seseorang dari kemungkinan depresi. Salah satu kemungkinan adalah peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stres kurang dialami jika dapat dibicarakan bersama dengan orang lain (keluarga atau teman). Dengan demikian, tidak adanya dukungan sosial dapat menyebabkan depresi dan juga memperpanjang masa depresi tersebut.

v  Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesehatan Mental Individu
Dalam Sarason (1987) dikatakan bahwa individu dengan dukungan sosial yang tinggi memiliki pengalaman hidup yang lebih baik, harga diri yang lebih tinggi, serta memiliki pandangan yang lebih positif terhadap kehidupan dibandingkan individu dengan dukungan sosial yang rendah. Sehingga jika semua itu berjalan dengan baik, maka kesehatan mental seseorang akan tidak akan mengalami gangguan.Sebaliknya, dukungan sosial yang rendah berhubungan dengan locus of control yang eksternal, menyebabkan adanya ketidakpuasan hidup dan adanya hambatan-hambatan dalam melakukan tugas-tugas dan pekerjaan sehari-hari. Sehingga dapat menyebakan gangguan dalam kesehatan mental seseorang. House (dalam Quick & Quick, 1984) membagi fungsi atau pengaruh dukungan sosial ke dalam 3 bagian, yaitu :
1)   Dukungan sosial dapat mempengaruhi stres secara langsung dengan mengubah tuntutan atau mengubah respon terhadap tuntutan.
2)    Dukungan sosial juga dapat mempengaruhi keadaan jasmani individu dengan meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis.
3)    Dukungan sosial dapat menghalangi atau menahan efek negatif dari stres terhadap kesehatan individu.

SUMBER REFERENSI :
Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Efendi, Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawaran Kesehatan Komunitas. Jakarta : Penerbit Salemba medika.
Satiadrma, Monty P., dkk (2004). Jurnal Provitae. Jakarta : Obor Indonesia.
Nurmalasari, Yanni. (2007). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Harga Diri Pada Remaja Penderita Penyakit Lupus. Jurnal Psikologi Universitas Gunadarma, Vol. 1, 4-6. Diperoleh dari : http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2007/Artikel_10502263.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar